Selasa, 18 Juni 2013

Pria Lebih Lambat Merespon Tangisan Bayi

Ibu menenangkan bayi sedang menangis.

Mendengar tangisan bayi, pasti langsung ingin segera menghampiri dan menenangkannya. Respon cepat ini cenderung terjadi pada wanita. Dan, jangan heran jika pria agak lebih lambat atau bahkan tak merespon ketika mendengar bayi menangis. Menurut penelitian terkini, otak pria ternyata memang lebih sulit dalam merespon suara bayi menangis dibanding wanita.

Otak pria ternyata tidak 'dirancang' atau sulit untuk merespon tangisan bayi. Hal ini menurut penelitian yang dilakukan oleh National Institute of Child Health di Amerika Serikat. Tim peneliti melakukan penelitian pada 18 pria dan wanita dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

Selama menjawab pertanyaan para ilmuwan melakukan pemindaian otak. Para peneliti kemudian memperdengarkan klip yang diselingi gambar bayi menangis. Hasil pemindaian menunjukan saat wanita mendengar tangis bayi, respon otaknya lebih waspada. Sementara otak pria, dalam kondisi 'istirahat'.

"Mengetahui tanggapan yang berbeda antara pria dan wanita, berdasarkan usia, dan dengan status orang tua, membantu kita memahami naluri untuk merawat," ujar salah satu peneliti, Marc Bornsteinfrom dari National Institute of Child Health and Human Development, seperti dikutip Medical Daily.

Meskipun pola aktivitas otak berbeda antara pria dan wanita, tidak ada perbedaan dalam pola otak antara orangtua dan non-orangtua. Telah lama diketahui bahwa otak dan tubuh wanita lebih bereaksi terhadap suara bayi setelah kehamilan.


Segera setelah melahirkan, wanita mengalami kondisi yang disebut letdown reflex. Ini merupakan refleks yang membuat payudara memproduksi air susu. Sering menyusui akan membantu refleks menjadi selaras dengan rangsangan tertentu.

Bagaimana pendapat Anda? Sampaikan komentar Anda di kolom berikut ini...

Tidak ada komentar: