Jumat, 21 Juni 2013

Bolehkah Pengidap Diabetes Berpuasa?

Anak sedang menunggu jam berbuka puasa.


Bulan puasa tidak lama lagi. Sebelum berpuasa, ada baiknya mengetahui kondisi kesehatan bagi penderita diabetes atau diabetisi. Hal itu perlu dilakukan untuk mengetahui resiko dan bisa segera mengambil langkah preventif.

Seperti dikutip dari situs okezone.com, dr. Wismandari, SpPD, FINASIM, dokter spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjelaskan mengetahui kondisi kesehatan terkini penderita diabetes salah satu kunci penting menjalani puasa dengan lancar.

Diabetisi jadi bisa melihat risikonya, lantas kemudian menyiasatinya dengan pergi berkonsultasi dengan dokter. Alhasil, Anda pun bisa menjalani puasa sebagaimana umat muslim lainnya. Di samping itu, tak hanya membuat Anda bisa menyiasati untuk menjalani puasa, konseling itu juga bisa merekomendasi untuk tak boleh melakukan puasa jika Anda penderita diabetes tingkat risiko sangat tinggi.

Seperti yang diketahui, seorang penderita diabetes yang menjalani puasa kerap mengalami hipoglikemia ( gula darah terlalu rendah), hingga akhirnya membuat diabetisi mengalami komplikasi dan tak sadarkan diri. Untuk itu, mengetahui kondisi terkini diabetisi penting agar risikonya yang nanti diketahui, bisa segera diambil langkah preventif. Sehingga Anda pun bisa menjalani puasa dengan lancar.

Di bawah ini ada beberapa tingkatan risiko yang dijelaskan Dr. Wisman, agar para penderita bisa menyesuaikan diri bila masuk ke dalam salah satu kategorinya:

A. Risiko sangat tinggi Seseorang penderita diabetes yang tak dianjurkan untuk menjalani puasanya adalah diabetisi yang memiliki jumlah gula darangnya sering drop dan terus berulang. Kondisi gula darahnya cenderung tak stabil, sehingga tubuhnya lebih sering drop dibanding sehat. Kedua, ialah diabetisi yang mengalami ketoasidosis ( darah menjadi asam) secara berulang ulang, yaitu sering mengalami tingkat jumlah darah yang tinggi. Dimana gejala umumnya ialah sering lemas, pusing, sesak dan tak sadarkan diri.Ketiga, ialah penderita diabetes yang sudah mengalami cuci darah atau penderita diabetes tipe 1. Kedua hal itu karena sebelum puasa mereka sudah memiliki banyak pantangan. Tentu secara tidak langsung akan menggangu kesehatan bila menjalani puasa.

B. Risiko Tinggi Seorang penderita diabetes yang harus mewaspadai bila ingin menjalani puasa ialah, penderita diabetesi yang fungsi ginjalnya sudah bermasalah tapi belum melakukan cuci darah. Lain itu, orang tua yang sakit-sakitan dan yang tinggal sendiri. Apalagi bila ia pemakai insulin atau sudah rutin mengonsumsi obat sulfonilurea.

C. Risiko Sedang Pasien berisiko sedang ini ialah penderita diabetes yang sudah mengonsumsi rutin obat sulfonilurea atau glinid.

D. Risiko ringan Penderita diabetes yang mengalami risiiko ringan saat nanti menjalani bulan puasa, ialah pasien yang mengontrol gula darahnya dengan diet sehat atau mengonsumsi metformin atau TZD.


Sementara itu, dr.Wisman menjelaskan, sebenarnya menjalani puasa boleh dilakukan oleh semua diabetisi. Syaratnya diabetisi secara teratur harus bisa menjalani anjuran dokte dari kapan mengonsumsi obat, pengelolaan makanan sehat dan komposisi asupan makanan yang masuk saat berbuka puasa, setelah teraweh dan juga saat sahur. Tetapi, sambung dr. Wisman untuk Anda diabetisi yang masuk ke tingkat risiko tinggi sangat dianjurkan untuk tak menjalani puasa.

Tidak ada komentar: