Berdiri di atas perbedaan membuat pasangan
kekasih yang berbeda keyakinan perlu pondasi kuat untuk memertahankan cinta
mereka. Namun, benarkah perbedaan tersebut memicu sejuta konflik dalam
perjalanan cinta yang dibina?
Hubungan cinta dalam bentuk apa pun memang
selalu dihantui dengan permasalahan. Beragam gangguan tersebut selalu melanda
hubungan cinta banyak pasangan di luar sana. Di luar perbedaan keyakinan,
setiap hubungan sedianya memang dihantui dengan beragam permasalahan baik yang
sifatnya internal maupun eksternal.
Namun menyoal hubungan kasih beda
keyakinan, secara umum memang memiliki pekerjaan rumah tersendiri. Pasalnya di
Indonesia sendiri, hubungan berbeda keyakinan memang belum sepenuhnya diterima.
Hal inilah yang kemudian menjadi kendala internal dan memunculkan masalah
tersendiri bagi pasangan. Lantas, apakah jalinan kasih beda agama ini pada
akhirnya rentan dengan konflik?
“Untuk budaya di Indonesia yang
mengutamakan persamaan agama memang rentan,” tutur psikolog Efnie Indrianie
kepada Okezone melalui BlackBerry Messenger, baru-baru ini.
Kerentanan tersebut tak ditampik karena
adanya gesekan di masyarakat yang kemudian membuahkan perdebatan sesama
pasangan ataupun keluarga masing-masing pasangan. Meski kenyataannya tak
sedikit yang berhasil membangun hubungan di atas perbedaan tersebut, namun ada
banyak pasangan di luar sana yang tak sanggup memertahankan cinta mereka.
“Cukup banyak dari pasangan yang serius
menjalani atau saat ada komitmen pernikahan mereka mulai mempertahankan
agamanya masing-masing,” tutupnya.
Sumber: okezone.com