Senin, 22 Oktober 2012

Perlukah Konsumsi Susu Tinggi Kalsium?

Sudah bukan menjadi rahasia, jika susu tinggi kalsium baik untuk mencegah osteoporosis. Namun jangan lantas berpikir, karena sudah terlanjur menderita osteoporosis, Anda tidak lagi membutuhkan susu dengan kandungan kalsium tinggi.
Jangan bayangkan tulang-tulang usia tua yang rentan keropos, tidak bisa menyerap kalsium lagi. Usia berapa pun, susu tinggi kalsium tetap dibutuhkan. Diakui dr. Muliaman M, Medical Marketing Manager PT Fonterra Brands Indonesia, pertumbuhan tulang memang mencapai puncaknya saat seseorang berusia 30 tahun.

Namun, masih ada osteoblas yang melakukan pembentukan tulang setiap tiga bulan sekali. Selain itu, osteoklas juga masih melakukan pelepasan kalsium dari jaringan tulang ke darah setiap tiga minggu. Artinya, susu tetap dibutuhkan agar pelepasan kalsium tidak lebih besar dibandingkan pembentukan tulang. "Memang yang terbaik itu pencegahan. Karena kalau sudah patah tulang karena keropos, bisa berlanjut patah lagi dan lagi. Karena itu, tetap perlu dilakukan pencegahan agar tidak ada patah lain," ungkap Muliaman.

Ditambahkan Muliaman, pengkonsumsi susu tak perlu khawatir kelebihan kalsium. Meski susu merupakan media paling mudah untuk memperoleh kalsium, namun penyerapannya oleh tubuh paling-paling hanya sekitar 30 persen. "Sisanya dibuang begitu saja, melalui feses. Yang diserap hanya 30 persen. Makanya nggak perlu khawatir kelebihan kalsium," kata Muliaman.
Penyerapan itu makin sulit jika orang mengonsumsi kopi. Zat dalam kopi mempersulit penyerapan kalsium ke dalam tulang, dan membuatnya terbuang begitu saja.

Karena itu, usia lanjut sebaiknya tetap mengonsumsi susu tinggi kalsium dan justru mengurangi konsumsi kopi. Selain itu, rokok dan minuman beralkohol juga memperburuk risiko osteoporosis.

© VIVA.co.id