Sabtu, 20 Oktober 2012

Susu Sapi versus Susu Kedelai, mana lebih baik?

Secara biologis, susu merupakan sekresi fisiologis kelenjar ambing sebagai makanan dan proteksi imunologis (immunological protection) bagi bayi mamalia.
Sejarah manusia mengonsumsi susu sapi telah dimulai sejak ribuan tahun sebelum masehi, ketika manusia mulai mendomestikasi ternak penghasil susu untuk dikonsumsi hasilnya. Daerah yang memiliki peradaban tinggi seperti Mesopotamia, Mesir, India, dan Yunani diduga sebagai daerah asal manusia pertama kali memelihara sapi perah.

Namun, kini banyak orang yang mengalami alergi terhadap susu sapi hingga akhirnya beralih pada susu kedelai. “Susu kedelai biasa digunakan sebagai pengganti susu sapi pada orang-orang yang lactose intolerance atau alergi protein susu sapi,” tutur Astri Kurniati, S.T, MAppSc, Manager of Nutrition and Health Science Department dari Nutrifood Research Center, dalam surat elektronik yang dikirimkan secara eksklusif kepada Okezone, belum lama ini.

Tapi, apakah kadar nutrisi yang terkandung dalam susu sapi sama dengan susu kedelai? Menurut Astri, tentu saja hal tersebut berbeda. “Susu sapi dan susu kedelai sama-sama merupakan sumber protein. Namun demikian, nutrisi yang terkandung di dalam susu sapi dan susu kedelai tidak 100% sama,” jelasnya.

Dikatakan Astri, protein dalam susu sapi lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan dengan protein dalam susu kedelai. “Selain itu, kandungan kalsium pada susu sapi juga lebih tinggi. Sementara susu kedelai memiliki kelebihan, yaitu mengandung isoflavone (antioksidan) tinggi yang dapat menangkal radikal bebas,” tutupnya.

Sumber: okezone.com