Memori indah pada masa kecil. |
Ini adalah pertanyaan yang telah lama membingungkan para
ilmuwan dan psikolog: mengapa kita tak bisa mengingat usia dini kita, yang
paling riang - dan bisa dibilang paling bahagia - saat kita memulai hidup kita?
Kini, ilmuwan mencoba mengurai bagaimana fenomena yang
dibaptis sebagai amnesia infantil oleh Sigmund Freud, bekerja. Mereka
mengatakan bahwa pertumbuhan yang cepat dari sel-sel otak merusak sel yang
menghubungkan memori pada tahun-tahun pertama kehidupan. Akibatnya, kenangan
tersimpan di sana menjadi tidak mungkin untuk muncul kembali.
Temuan ini dipaparkan dalam pertemuan ahli neuroscience di
Kanada baru-baru ini dan dikutip dari mail online. Inilah yang menjelaskan mengapa anak-anak usia sangat
dini hanya bisa mengingat peristiwa penting seperti pesta ulang tahun hanya
untuk beberapa minggu atau beberapa bulan saja sebelum menghilang.
Sebaliknya, koneksi dalam otak anak-anak dan orang dewasa
yang lebih stabil, sehingga kenangan untuk disimpan dengan baik.
Teori ini diuraikan dalam pertemuan itu oleh suami istri
ilmuwan, Paul Frankland dan Sheena Josselyn, dari University of Toronto.
Penelitian keduanya menunjukkan bahwa meningkatkan produksi sel di pusat memori
tikus dewasa membuat lebih mudah bagi mereka untuk melupakan. Mereka juga
menemukan anak anjing yang tidak dapat membuat sel-sel memori yang normal
memiliki kenangan yang lebih baik.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa kita tidak
bisa mengingat peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum usia dua atau tiga dan
hanya memiliki kenangan tambal sulam mengenai hal-hal yang terjadi antara usia
tiga hingga tujuh tahun. Penjelasan
untuk fenomena telah berkisar dari kenangan memudar dari waktu ke waktu, untuk
pembentukan memori yang terkait dengan perkembangan bicara.
Namun, dua peneliti ini percaya teori mereka yang paling
masuk akal. "Amnesia infantil telah lama menjadi misteri. Kami pikir studi
baru kami mulai menjelaskan mengapa kita tidak memiliki kenangan dari
tahun-tahun awal kehidupan kita," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar