Bayi yang sehat. |
Biasanya, cacingan terjadi pada orang dewasa. Namun tidak
jarang, cacingan pun menyerang bayi berusia 0 bulan-1 tahun.
Mengenali gejala cacingan pada bayi mungkin tidaklah mudah.
Namun, Anda dapat menandainya dengan beberapa gejala yang ditimbulkan. dr. Edy
Jo, Sp.A(K) menerangkan ada berbagai tanda dan gejala yang terjadi pada bayi
yang mengalami cacingan dan itu hampir sama dengan anak-anak dan orang dewasa,
seperti dikutip dari Tabloid Mom & Kiddie.
-Bayi akan tampak lesu, lemah, lemas dan terlihat pucat atau
mengalami anemia. Hal tersebut disebabkan cacing pada bayi yang bersifat
parasit mengisap darah yang ada pada pembuluh darah bayi. Cacing yang mengisap
darah tersebut adalah cacing tambang dan cacing cambuk.
-Ciri bayi cacingan yang sangat khas adalah berbadan kurus
dan terlihat seperti bayi kurang gizi. Hal itu disebabkan adanya cacing ascaris
yang menyerap nutrisi makanan. Ciri ini pun bisa dilihat dari grafik KMS (Kartu
menuju Sehat) bayi yang kurang bagus atau didapatkan kekurangan gizi.
-Bayi rewel dan terlihat tidak nyaman. Kemungkinan besar
penyebab ketidaknyamanan bayi terdapat pada duburnya atau terasa gatal namun
tidak bisa menggaruknya. Dubur yang gatal bisa dijadikan salah satu gejala
cacingan.
-Batuk berkepanjangan. Hal ini harus diwaspadai, karena
dapat terjadi apabila cacing pada bayi telah menginfeksi paru-paru bayi,
sehingga mengganggu sistem pernapasan bayi.
-Gangguan pada lambung dan saluran cerna, seperti diare dan
susah buang air besar. Hal tersebut terjadi karena cacing pada bayi telah
mengganggu metabolisme pencernaan bayi. (ind) (Mom & Kiddie/)
Bayi Alami Cacingan, Jangan Sembarangan Beri Obat
Ancaman cacingan juga menghantui bayi. Karenanya, menjaga
kebersihan bayi dan orangtua penting dilakukan.
Cacingan pada bayi bisa mengakibatkan berbagai dampak
negatif. Lakukan tindakan preventif sejak dini agar cacingan bisa diatasi
dengan tepat. Berikut paparannya, seperti dikutip dari Tabloid Mom &
Kiddie.
Bisa Akibatkan Kebodohan
Meskipun jarang terjadi, bukan berarti orangtua bisa
mengabaikan cacingan pada bayi, karena akibat atau efek yang terjadi akibat
cacingan sangatlah luas.
Anak yang cacingan menjadi kurang gizi karena nutrisi
makanannya diserap oleh cacing, sehingga bayi tersebut kehilangan kesempatan
untuk memberikan nutrisi di tubuhnya pada usia golden periode-nya. Dampak efek
jangka panjangnya, anak tersebut nantinya akan mengalami kebodohan.
Selain itu, cacingan yang diakibatkan oleh cacing tambang
yang mengisap darah bisa menyebabkan bayi menjadi kekurangan darah atau anemia.
Bayi atau anak seperti itu akan mengalami kekurangan darah.
Pada usia pertumbuhan bukan hanya nutrisi saja yang
dibutuhkan, tetapi juga membutuhkan oksigen, dimana darah membawa oksigen untuk
membantu perkembangan otak.
Jika bayi yang cacingan mengalami kekurangan darah, maka
akan terjadi gangguan oksigenisasi dan gangguan pengiriman nutrisi ke jaringan
tubuh, sehingga nantinya kemampuan otak anak menjadi jelek dan anak bisa
mengalami kebodohan.
Cek Feses Bayi
Pencegahan cacingan pada anak-anak bisa dilakukan dengan
memberikan obat cacing 6 bulan sekali. Namun pencegahan itu hanya disarankan
untuk anak usia dua tahun ke atas, sedangkan pada anak di bawah dua tahun dan
bayi 0-12 bulan tidaklah disarankan.
Pemberian obat pun haruslah dengan resep dokter, karena bayi
masih rentan. Selain itu, pemberian obat cacing pada bayi juga harus ada bukti
secara laboratorium jika memang bayi tersebut mengalami cacingan.
Hal yang bisa dilakukan orangtua untuk mengetahui apakah
bayinya cacingan atau tidak adalah dengan mengecek feses bayi tersebut.
Biasanya pemeriksaan feses disarankan jika memang didapatkan adanya indikasi
bayi cacingan, yaitu bayi tersebut mengalami buang air besar, diare yang tidak
kunjung sembuh atau pada bayi-bayi yang mengalami gagal tumbuh dengan berat
badan yang tidak kunjung bertambah.
Feses yang diperiksa adalah feses yang baru dikeluarkan atau
yang dikeluarkan paling lama satu jam sebelum pemeriksaan laboratorium. Hal itu
agar lebih cepat dideteksi adanya cacing atau larva cacing yang hidup.
Bukan Sembarang Obat
Mengingat bayi masih sangat rentan pada apa pun, maka
orangtua tidak bisa sembarangan memberikan obat cacing pada bayi. Obat cacing
pada bayi haruslah dengan resep dokter.
Ada dua jenis obat cacing yang efektif untuk mengatasi
sebagian besar cacingan dan bisa diberikan pada bayi, yaitu obat pirental
pamoat dengan dosis 10 mg/kg berat badan bayi dan obat yang lebih kuat yaitu
albendazole atau mobendazole dengan dosis 10 mg/kg berat badan bayi yang
diberikan dalam dosis tunggal atau sekali pemberian.
Cegah Cacingan
Pencegahan cacingan pada bayi sebenarnya bergantung pada
orangtua dan orang-orang di sekitar bayi tersebut. Bukan hanya bayinya saja
yang harus dijaga kebersihannya, melainkan orangtua dan orang lain di
sekitarnya pun harus menjaga kebersihan, karena bayi dapat terkontaminasi dari
orang di sekitarnya.
Selain kebersihan, pencegahan pada bayi bisa dilakukan
dengan memakaikan bayi alas kaki dan menggunting kukunya secara rutin.
Sedangkan pada orangtua atau orang lain di sekitar bayi,
agar bayi tidak terkontaminasi dengan kotoran atau tanah, maka harus lebih
ekstra dalam menjaga kebersihan dirinya.
Misalnya, membersihkan tubuh atau mencuci tangan sebelum
memegang bayi. Bagi Ibu yang akan memberikan ASI pada bayi, pastikan kebersihan
payudara dan tangannya terjaga. Selalu mencuci tangan hingga bersih setelah
buang air kecil atau besar, rajin menggunting kuku, tidak membuang kotoran
manusia dan hewan sembarangan, mencuci tangan setelah berkebun atau bercocok
tanam dan setelah memegang hewan atau dari peternakan, hindari memakan makanan
yang mentah atau setengah matang. Apalagi jika di daerah yang sanitasinya tidak
baik, cucilah sayuran yang akan diolah dengan air bersih dan mengalir dan
minumlah obat cacing setiap 6 bulan sekali untuk mencegah cacingan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar