Teknologi di masa depan. |
Perlahan tapi pasti,
perkembangan teknologi dapat mengubah dunia, apapun jenisnya, bisa membantu
manusia menghadapi persoalan di masa mendatang.
Teknologi baru yang dapat
menggantikan bahan bakar fosil, mengubah rumah menjadi pembangkit tenaga
listrik, teknologi yang bisa menyelamatkan ribuan nyawa sampai kemungkinan
menciptakan bentuk kehidupan baru.
Bukan hanya sekadar inovasi,
peneliti ke depan diharapkan menelurkan ide-ide brilian yang lebih ambisius.
Jika sebelumnya Marcus Fairs,
pemimpin redaksi majalah desain yang cukup berpengaruh, Dezeen, menggambarkan
beberapa wajah teknologi di masa depan, kini ada beberapa jenis teknologi yang
bisa mengubah dunia secara menyeluruh.
Dilansir Techradar, berikut jenis teknologi yang diprediksi akan mengubah dunia di masa
mendatang:
1. Ponsel
Di sebagian besar negara
berkembang, peran ponsel lebih penting ketimbang PC. Ponsel bisa multifungsi.
Selain fungsi komunikasi dasar, ponsel digunakan untuk perbankan, memprediksi
cuaca, dan lainnya.
Di Afrika, data menara ponsel
kerap digunakan untuk memetakan pergerakan masyarakat, termasuk memetakan jejak
penyakit seperti malaria sampai mengidentifikasi pola penularan.
Data lokasi ponsel juga
memungkinkan digunakan dalam penanganan bencana alam, meningkatkan transportasi
publik, atau menambah keuntungan para retailer saat berbelanja barang.
2. Pencitraan Digital
Teknologi pencitraan semakin
canggih. Kualitasnya semakin meningkat. Teknologi itu diramalkan akan
memungkinkan manusia bisa melihat dunia baik dari dalam maupun dari luar Bumi.
Apa maksudnya?
DARPA (Badan proyek riset
pertahanan canggih AS) belum lama ini memamerkan pesawat mata-mata atau drone
pengawas dengan pencitraan 1,8 Gigapixel. Resolusi itu bisa mengawasi area 25
km persegi dalam satu waktu.
Teknologi pencitraan di dunia
medis pun tidak kalah berkembang, yang memungkinkan para dokter melihat bagian
dalam tubuh pasien dengan tingkat detail yang jauh lebih tinggi dan belum
pernah ada sebelumnya.
Salah satu bukti kemajuan
pencitraan ini yaitu pengambilan gambar panorama kota London dari menara BT
dengan resolusi 320 gigapixel. Gambar panorama itu terdiri dari 48.640 frame.
Konon, jika gambar itu dicetak pada resolusi fotografi normal, akan menjadi
sepanjang dan seluas istana Buckingham Palace. Resolusi itu setara lebih luas
60 ribu kali rata-rata foto yang dihasilkan iPhone 5. Fantastis.
3. Serat Optik
Teknologi ini sebenarnya
sudah hadir sejak abad 19, tapi baru dapat optimal pada 1970-an. Nah, saat
serat broadband akhirnya sampai ke rumah-rumah, itu merevolusi cara orang
menggunakan Internet. Sangat menyenangkan bila nantinya serat optik telah
menjangkau seluruh wilayah belahan dunia.
4. Tubuh Palsu yang
Dikendalikan Pikiran
Proyek ini digarap DARPA
dengan nama Targeted Muscle Re-innervation atau TMR. Inovasi ini membuat kaki
palsu yang dikendalikan otak, yang responsnya hampir sama dengan kaki asli atau
normal. Tubuh palsu itu juga dapat menyingkirkan sebuah benda atau mengambil
objek tanpa harus melihatnya.
Proyek tubuh palsu juga
memungkinkan untuk membuat mata elektronik sampai seluruh bagian tengkorak
palsu. Inovasi itu akan mendekatkan masa depan sibernetika. (Lihat juga Cyborg,
Serdadu Robot Masa Depan?)
5. Print atau Percetakan 3D
Saat ini, sudah muncul
senjata dan obat-obatan tiga dimensi atau 3D, namun dampak percetakan 3D itu
masih belum terlalu sensasional dan cenderung kurang berguna.
Padahal, percetakan itu
merevolusi manufaktur dengan memotong biaya penelitian dan pengembangan cukup
besar dan signifikan. Dalam jangka panjang, pengguna tak usah repot memesan
baju atau makanan, cukup mencetaknya di rumah. Kapan saja.
6. Sensor Cerdas dan Mungil
Perusahaan riset ON World
memperhitungkan, pada tahun 2017 nanti, perusahaan akan mengapalkan 515 juta
sensor untuk berbagai perangkat di antaranya perangkat yang dapat dipakai
(wearable), perangkat implan, kesehatan, fitnes sampai perangkat khusus untuk
di puncak gunung.
Sensor pada perangkat itu
kemungkinan hadir dengan jaringan kecil. Bahkan, diprediksi sensor perangkat
itu dapat digunakan untuk mengatur pekerjaan rumah, misalnya memarkir mobil.
7. Aplikasi Pemetaan yang
Canggih
Navigasi pemetaan dapat
berkembang menjadi pengawasan bagi setiap orang. Sistem pengawasan itu sudah
terkuak pada program rahasia Badan Keamanan AS (NSA), PRISM.
Jadi, sangat mungkin ke
depannya pemetaan akan menjadi mata-mata. Salah satu teknologinya bernama RIOT,
yang mengelola situs publik seperti jejaring sosial, yang merangkai gambaran
rinci dan prediksi apa yang dilakukan seseorang pada masa depan.
Teknologi lainnya, PREDPOL.
Inovasi ini menggunakan algoritma dan data pemetaan untuk memprediksi kapan dan
di mana kejahatan mungkin akan terjadi. Sangat canggih.
8. Panel Surya
Teknologi alternatif ini
sering menghadapi kendala. Panel surya butuh media besar, kuat, tergolong
mahal, dan isu efisiensi. National Geographic mengatakan, panel itu hanya
mengumpulkan 10 sampai 20 persen sinar matahari.
Tapi, jangan khawatir, di
masa depan, teknologi nano akan membuat panel lebih reflektif, lebih murah, dan
lebih efisien. Inovasi lain, panel disertakan dengan antena kecil yang langsung
akan mengubahnya menjadi tenaga listrik dan dapat menyimpan energi.
Lapisan terluar teknologi
nano mengubah seluruh lapisan panel menjadi pengumpul energi surya.
9. Biohacking
Rekayasa makhluk yang bisa
bersinar di gelap gelita atau populer disebut glow in the dark, dikhawatirkan
beberapa ahli.
Jurnal Nature menyebutkan,
ilmuwan khawatir penyebaran tanaman glow in the dark, bisa menjadi preseden
buruk, terlebih jika tanpa pengawasan dan membuat persepsi negatif tentang uji
coba baru yang melibatkan rekayasa organisme genetik (biologi sintetik).
Dengan inovasi ini, para
pendukung biohacking dapat merekayasa seluruh bentuk kehidupan baru, baik bagus
ataupun buruk. Sehingga, jaringan organisasi lingkungan internasional, Friends
of the Earth, telah menyerukan moratorium global peluncuran organisme sintetis
sampai munculnya peraturan yang tepat dan mekanisme keselamatan.
10. Pemindai Genetik
Perkembangan teknologi di
masa depan memungkinkan manusia untuk menganalisis secara penuh genetik
seseorang. Misalnya, aplikasi MyGenome yang didapatkan pada iPad.
Kendati saat ini biaya
aplikasi itu tergolong tinggi, tapi nantinya biaya pengurutan DNA akan menurun.
Diperkirakan biaya per orang turun dari US$2,7 miliar, setara Rp26,7 triliun,
menjadi US$5000 setara Rp49,5 juta dalam kurun waktu 10 tahun.
Dengan munculnya aplikasi
genetik itu, seseorang dapat menjaga diri dari sesuatu yang beresiko terhadap
kesehatan, misalnya kerentanan terhadap kanker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar