Banyak sekali penyebab kita terkena serangan jantung, tapi ada satu faktor yang ternyata luput dari apa yang kita pikirkan kita saat ini.
Ternyata kesepian dapat menjadi pencetusnya! Kesepian seringkali menjadi kondisi yang
tidak menyenangkan bagi kita. Ternyata keadaan ini bisa membahayakan sistem kekebalan
tubuh lho..
Studi baru yang disajikan pada pertemuan
tahunan Society for Personality and Social Psychology mengungkapkan bahwa
orang-orang yang mengalami kesepian ternyata lebih rentan terhadap virus laten
dibandingkan dengan orang-orang yang terhubung baik ke lingkungannya.
Orang yang kesepian juga lebih mungkin
memproduksi senyawa inflamasi penyebab stress, satu faktor pemicu penyakit
jantung dan gangguan kronis lainnya. "Dengan cara yang berbeda, sistem
kekebalan tubuh akan terganggu," kata Lisa Jaremka, peneliti Institute for
Behavioral Medicine Research di Ohio State University College of Medicine.
Jaremka dan tim tertarik dengan hubungan
kekebalan tubuh terhadap kondisi kesepian karena perasaan sosial terputus
tersebut bisa dikaitkan dengan kesehatan yang buruk dan penyakit kronis. Mereka
merekrut 200 penderita kanker payudara dengan usia rata-rata 51 tahun. Selain
itu 134 orang yang kelebihan berat badan di usia menengah dewasa tanpa masalah
kesehatan utama, seperti dikutip dari Livescience.
Dalam studi pertama, para peneliti
menganalisis darah dari penderita kanker payudara untuk antibodi melawan
sitomegalovirus yaitu virus herpes. Ini adalah virus umum yang dapat tetap
aktif dan tanpa gejala dalam tubuh. Bahkan ketika aktif, virus ini tidak
menimbulkan gejala. Akan tetapi dapat memicu sistem kekebalan tubuh untuk
memproduksi antibodi atau protein pelindung yang membantu perburuan sistem
kekebalan tubuh. Selain itu peserta juga mengisi kuisioner tentang kesepian dan
hubungan sosialnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta
yang kesepian menunjukkan semakin tinggi tingkat antibodi cytomegalovirus dalam
darah. "Ini jelas menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh terganggu dalam
berbagai cara," kata Jaremka.
Dalam studi kedua, para peneliti mengukur
protein inflamasi yang disebut sitokinin pada 144 orang yang selamat dari kanker payudara dan sehat meskipun kelebihan berat badan di usia menengah
dewasa. Para peserta memberikan sampel darah dan mengalami stress karena dalam
tes tersebut mereka harus berpidato dadakan di depan panel yang terdiri atas
orang-orang laboratorium berjas putih. "Tidak peduli apa yang mereka katakan,
lelucon macam apapun, panel hanya menatap mereka saja," ujar Jaremka.
Para peneliti juga memicu sistem kekebalan
tubuh peserta dengan senyawa tak berbahaya dari sel bakteri sebelum mengambil
sampel darah kedua. Terlihat pada peserta yang kesepian memiliki tingkat
sitokin interleuikin-6 yang tinggi setelah mengalami stress akibat pidato
mendadak itu.
Para peneliti telah lama mengetahui bahwa
stres kronis akan mengganggu kekebalan tubuh. Kesepian pada kenyataanya dapat
bertindak sebagai sumber dari stres kronis ini.
Orang yang kesepian juga cenderung bereaksi
lebih kuat terhadap peristiwa negatif dalam hidup mereka. Jika orang-orang
kesepian mengalami stres dalam kesehariannya, maka ia akan mengalami stres
kronis yang pada gilirannya dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh.
Sebaliknya, orang-orang yang merasa dekat
dengan teman dan keluarga dapat mengetahui kesehatan dirinya tak lain didapat
dari dorongan akan hubungan tersebut. "Orang-orang yang merasa terhubung
secara sosial mengalami hasil yang positif," ujar Jaremka.
Terus Support "Save Our Earth and Life", dengan download, baca, terapkan, dan sebarkan artikel berikut ini:
e-book Global Warming (Absolutely FREE, secure & tested).
Terus Support "Save Our Earth and Life", dengan download, baca, terapkan, dan sebarkan artikel berikut ini:
e-book Global Warming (Absolutely FREE, secure & tested).