Anak sedang menunggu jam berbuka puasa. |
Bulan puasa tidak lama lagi. Sebelum berpuasa, ada baiknya
mengetahui kondisi kesehatan bagi penderita diabetes atau diabetisi. Hal itu
perlu dilakukan untuk mengetahui resiko dan bisa segera mengambil langkah
preventif.
Seperti dikutip dari situs okezone.com, dr. Wismandari, SpPD, FINASIM, dokter spesialis penyakit
dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjelaskan mengetahui
kondisi kesehatan terkini penderita diabetes salah satu kunci penting menjalani
puasa dengan lancar.
Diabetisi jadi bisa melihat risikonya, lantas kemudian
menyiasatinya dengan pergi berkonsultasi dengan dokter. Alhasil, Anda pun bisa
menjalani puasa sebagaimana umat muslim lainnya. Di samping itu, tak hanya
membuat Anda bisa menyiasati untuk menjalani puasa, konseling itu juga bisa
merekomendasi untuk tak boleh melakukan puasa jika Anda penderita diabetes
tingkat risiko sangat tinggi.
Seperti yang diketahui, seorang penderita diabetes yang
menjalani puasa kerap mengalami hipoglikemia ( gula darah terlalu rendah),
hingga akhirnya membuat diabetisi mengalami komplikasi dan tak sadarkan diri.
Untuk itu, mengetahui kondisi terkini diabetisi penting agar risikonya yang
nanti diketahui, bisa segera diambil langkah preventif. Sehingga Anda pun bisa
menjalani puasa dengan lancar.
Di bawah ini ada beberapa tingkatan risiko yang dijelaskan
Dr. Wisman, agar para penderita bisa menyesuaikan diri bila masuk ke dalam
salah satu kategorinya:
A. Risiko sangat tinggi Seseorang penderita diabetes yang
tak dianjurkan untuk menjalani puasanya adalah diabetisi yang memiliki jumlah
gula darangnya sering drop dan terus berulang. Kondisi gula darahnya cenderung
tak stabil, sehingga tubuhnya lebih sering drop dibanding sehat. Kedua, ialah
diabetisi yang mengalami ketoasidosis ( darah menjadi asam) secara berulang
ulang, yaitu sering mengalami tingkat jumlah darah yang tinggi. Dimana gejala
umumnya ialah sering lemas, pusing, sesak dan tak sadarkan diri.Ketiga, ialah
penderita diabetes yang sudah mengalami cuci darah atau penderita diabetes tipe
1. Kedua hal itu karena sebelum puasa mereka sudah memiliki banyak pantangan.
Tentu secara tidak langsung akan menggangu kesehatan bila menjalani puasa.
B. Risiko Tinggi Seorang penderita diabetes yang harus
mewaspadai bila ingin menjalani puasa ialah, penderita diabetesi yang fungsi
ginjalnya sudah bermasalah tapi belum melakukan cuci darah. Lain itu, orang tua
yang sakit-sakitan dan yang tinggal sendiri. Apalagi bila ia pemakai insulin
atau sudah rutin mengonsumsi obat sulfonilurea.
C. Risiko Sedang Pasien berisiko sedang ini ialah penderita
diabetes yang sudah mengonsumsi rutin obat sulfonilurea atau glinid.
D. Risiko ringan Penderita diabetes yang mengalami risiiko
ringan saat nanti menjalani bulan puasa, ialah pasien yang mengontrol gula
darahnya dengan diet sehat atau mengonsumsi metformin atau TZD.
Sementara itu, dr.Wisman menjelaskan, sebenarnya menjalani
puasa boleh dilakukan oleh semua diabetisi. Syaratnya diabetisi secara teratur
harus bisa menjalani anjuran dokte dari kapan mengonsumsi obat, pengelolaan makanan
sehat dan komposisi asupan makanan yang masuk saat berbuka puasa, setelah
teraweh dan juga saat sahur. Tetapi, sambung dr. Wisman untuk Anda diabetisi
yang masuk ke tingkat risiko tinggi sangat dianjurkan untuk tak menjalani
puasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar