Sebuah temuan baru mengungkapkan betapa pentingnya tidur malam yang cukup 7-8 jam setiap hari. Kurang tidur 'hanya' dua jam akan mempengaruhi ingatan dan kerja otak.
Seseorang yang tidur hanya enam jam akan menghentikan otak untuk menyimpan sebagian kenangan hari itu. Berarti, ia akan kehilangan beberapa kenangan selamanya. Penelitian ini dijabarkan dalam konferensi tahun komunitas Neurosains di Orleans. Peneliti Profesor Ted Abel mengatakan: "Sangat penting untuk diperhatikan bahwa tidur bukanlah sesuatu yang mewah di kehidupan modern," ujarnya.
Abel menyatakan, tidur bermanfaat bagi otak untuk mengkonsolidasikan peristiwa yang terjadi sepanjang hari. Dalam studinya bersama peneliti dari University of Pennsylvania, dia mengamati bagaimana memori tikus yang kurang tidur. Peneliti memvariasikan lama waktu tidur tikus untuk menentukan berapa banyak kemampuan mengingat yang rusak. "Kami menemukan, meskipun kurang tidur dalam jumlah sedikit, penyimpanan ingatan hewan ini akan hilang. Kurang tidur 20 persen pun akan memblokir kosolidasi memori," imbuhnya. Berarti dalam istilah manusia, hal ini terjadi pada mereka yang mengurangi waktu tidur dari delapan jam menjadi enam jam.
Profesor Abel, menambahkan mengganti kekurangan tidur dengan tidur lebih lama keesokan harinya takkan memperbaiki memori. Neil Stanley, salah satu tidur mengatakan, "Otak terlalu sibuk di siang hari. Tidur adalah waktu tenang yang memberikan otak waktu untuk mengingat semuanya." Kurang tidur menyebabkan lemahnya konsolidasi memori.
Pada akhirnya membuat seseorang lupa melaksanakan tugas-tugas sederhana. "Seringkali istri merasa suami tak melakukan permintaannya padahal sudah diberitahu. Tapi suami tak ingat karena memorinya tak disimpan otak. Hal ini bisa memicu pertengkaran."
Sumber: Dailymail
Seseorang yang tidur hanya enam jam akan menghentikan otak untuk menyimpan sebagian kenangan hari itu. Berarti, ia akan kehilangan beberapa kenangan selamanya. Penelitian ini dijabarkan dalam konferensi tahun komunitas Neurosains di Orleans. Peneliti Profesor Ted Abel mengatakan: "Sangat penting untuk diperhatikan bahwa tidur bukanlah sesuatu yang mewah di kehidupan modern," ujarnya.
Abel menyatakan, tidur bermanfaat bagi otak untuk mengkonsolidasikan peristiwa yang terjadi sepanjang hari. Dalam studinya bersama peneliti dari University of Pennsylvania, dia mengamati bagaimana memori tikus yang kurang tidur. Peneliti memvariasikan lama waktu tidur tikus untuk menentukan berapa banyak kemampuan mengingat yang rusak. "Kami menemukan, meskipun kurang tidur dalam jumlah sedikit, penyimpanan ingatan hewan ini akan hilang. Kurang tidur 20 persen pun akan memblokir kosolidasi memori," imbuhnya. Berarti dalam istilah manusia, hal ini terjadi pada mereka yang mengurangi waktu tidur dari delapan jam menjadi enam jam.
Profesor Abel, menambahkan mengganti kekurangan tidur dengan tidur lebih lama keesokan harinya takkan memperbaiki memori. Neil Stanley, salah satu tidur mengatakan, "Otak terlalu sibuk di siang hari. Tidur adalah waktu tenang yang memberikan otak waktu untuk mengingat semuanya." Kurang tidur menyebabkan lemahnya konsolidasi memori.
Pada akhirnya membuat seseorang lupa melaksanakan tugas-tugas sederhana. "Seringkali istri merasa suami tak melakukan permintaannya padahal sudah diberitahu. Tapi suami tak ingat karena memorinya tak disimpan otak. Hal ini bisa memicu pertengkaran."
Sumber: Dailymail