Minggu, 12 Mei 2013

Wajibkah Seorang Bayi Dipelontos Alias Digundul?

Bayi yang lucu.

Perlukah rambut bayi dicukur sampai habis? Benarkah jika sudah digunduli sampai habis, kelak rambut bayi akan tumbuh lebat?

Menurut dr. Resita Olanova, SpKK, mencukur rambut bayi saat genap 40 hari memang tidak ada pertimbangan medis alias tidak ada keharusan dalam hal mencukur rambut. Jadi, tidak ada hubungan antara mencukur rambut dengan rambut tebal, seperti dikutip dari Tabloid Mom & Kiddie.


Namun begitu, menggunduli kepala bayi sampai licin, dari segi kesehatan memberi banyak manfaat, antara lain:

    Membersihkan lemak. Saat melewati jalan lahir, banyak lemak dan kotoran rahim Ibu yang menempel di sekujur tubuh bayi, termasuk di rambutnya. Dengan mencukur rambut bayi, sisa-sisa lemak tersebut diharapkan akan ikut terangkat. Belum lagi kotoran yang kerap menempel setelah bayi lahir, seperti gumoh di bantal yang kemudian menempel di rambutnya. Dengan dikeramas saja mungkin tidak cukup hingga tumpukan lemak dan kotoran tersebut harus dibersihkan dengan cara mencukur rambutnya.

    Mencegah iritasi dan infeksi. Kepala plontos bayi akan memudahkan Ibu untuk mengamati kalau-kalau ada sesuatu yang tak diharapkan, seperti iritasi, bisul, luka dan sebagainya. Cukur rambut bahkan menjadi keharusan bila sudah terjadi infeksi, misalnya ada bisul di kepala. Untuk mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut dan mempermudah pengobatan, sebaiknya kepala anak dalam keadaan bersih dari rambut alias plontos.

    Mendinginkan. Bayi-bayi yang kebetulan tinggal di daerah panas atau pasti akan merasa lebih nyaman dengan kepala plontosnya. Hembusan angin yang langsung mengenai pori-porinya mampu mengurangi kegerahan.


Terus Support "Save Our Earth and Life", dengan download, baca, terapkan, dan sebarkan artikel berikut ini:
e-book Global Warming (Absolutely FREE, secure & tested).

Tidak ada komentar: