Menguasai bahasa asing saat berusia dewasa relatif sulit. Kadang-kadang kita
dibuat frustasi saat belajar bahasa asing, terlebih lagi dengan aksen lokal
yang khas. Idealnya, belajar bahasa asing lebih mudah dilakukan ketika masih
berusia muda.
Pernyataan
itu masuk akal. Tim peneliti dari Swedia dan Amerika Serikat menemukan, bahwa
ternyata bayi sudah belajar bahasa ibunya ketika masih di dalam kandungan,
seperti dilansir BBC, 11 Mei 2013.
Menurut
hasil penelitian terbaru itu, ketika bayi dilahirkan ia sudah memiliki
kemampuan untuk mengenali suara dan pola bahasa ibunya.
"Selama
10 minggu terakhir sebelum lahir, bayi sudah mendengar pembicaraan dan mulai
mengingat serta belajar bahasa," kata Patricia Kuhl, Direktur Learning and
Brain Sciences di Washington University Institute.
Menurut
studi terdahulu, bayi baru bisa mengenali suara dan melodi vokal ibunya
seminggu sebulumnya. Namun, tim peneliti dari Swedia dan AS telah memperbarui
studi itu, dan mengatakan bahwa bayi sudah mempelajari bahasa berminggu-minggu
sebelum dilahirkan.
Tim peneliti
melakukan uji coba kepada 40 bayi dalam waktu 30 jam. Bayi laki-laki dan
perempuan yang berasal dari ibu asal Swedia dan AS, diperdengarkan suara dalam
bahasa Swedia dan Inggris.
"Bayi-bayi
asal AS mulai menghisap dot-nya secara lebih serius ketika diperdengarkan suara
vokal Swedia, begitu juga sebaliknya. Ini menunjukkan bayi memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi saat mendengar bahasa asing," kata Kuhl.
Dia
menambahkan, bayi memiliki reaksi berbeda terhadap bahasa ibunya dan bahasa
asing. Pada dasarnya, mereka sudah bisa mendengar adanya perbedaan bahasa.
Para
peneliti menganjurkan agar para orang tua agar tidak memaksa bayi belajar suatu
bahasa selain bahasa orang tuanya. Hal itu dapat mengganggu kemampuan alami
bayi saat belajar melalui pendengarannya.
Dan, merujuk
pada penelitian ini, para ibu yang sedang mengandung sebaiknya berhati-hati
dalam berbahasa, karena bayi di dalam kandungan terus menyerap apa yang
diucapkan ibundanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar