Rabu, 07 November 2012

Membaca Kadar Kolesterol Tubuh

Kolesterol HDL dan LDL.

Tak semua kolesterol kita anggap musuh. Ada high density lipoprotein (HDL), jenis kolesterol yang justru bermanfaat bagi tubuh karena bekerja membersihkan dan melancarkan aliran darah.
Yang harus kita perangi adalah low density lipoprotein (LDL), kolesterol jahat yang dapat memicu penyumbatan dan memblokir aliran darah menuju otak. Produksi kolesterol jahat juga bisa akibat peningkatan trigliserida, salah satu lemak dalam darah yang bisa merusak arteri.

Selain melakukan tes darah secara berkala, perangi kolesterol jahat dengan memperkaya informasi seputar senyawa kimia yang terdiri atas kombinasi lipid atau lemak, dan steroid ini, seperti dikutipWebMD.

Asal kolesterol Mendengar kolesterol, pikiran kita mungkin lekat dengan makanan berlemak. Nyatanya, 75 persen kolesterol yang beredar di dalam aliran darah merupakan hasil produksi liver. Hanya 25 persen yang bersumber dari makanan. Dalam kadar normal, kolesterol berperan penting membantu kerja sel-sel tubuh.

Gejala Meski tidak memunculkan gejala apapun, tingginya kadar kolesterol dalam darah rentan memicu gangguan kesehatan kronis. Dalam jangka panjang dapat menyebabkan plak di arteri (aterosklerosis). Membuat ruang aliran darah menyempit sehingga rentan memicu penyakit jantung.

Makanan berkolesterol Banyak yang pantang makan telur, udang, lobster karena khawatir kadar kolesterol melonjak. Faktanya, sumber kolesterol yang kita makan hanya memiliki efek kecil terhadap peningkatan kadar kolesterol darah. Hanya sedikit yang merasakan lonjakan kolesterol seketika usai makan telur. Asal tak berlebihan, tak perlu sampai pantang mengonsumsi makanan berkolesterol.

Pemicu Ada sejumlah faktor yang dapat memicu peningkatan kadar kolesterol melebihi batas:
- Terlalu banyak konsumsi makanan berlemak dan berkolesterol
- Mewarisi gen keluarga dengan kolesterol tinggi
- Obesitas
- Penuaan

Kolesterol dan GenderDengan usia sama, wanita cenderung memiliki kadar kolesterol lebih rendah dibandingkan pria. Namun, tidak ketika memasuki menopause. Berkurangnya produksi hormon estrogen yang terjadi akan meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Tak heran jika wanita akan mengalami lonjakan kadar kolesterol setelah memasuki masa menopause.

Pencegahan Banyak cara mengatasi lonjakan kolesterol dalam darah. Selain olahraga teratur yang melatih sistem kardiovaskuler, lakukan diet dengan memperbanyak asupan makanan mengandung serat, makanan mengandung lemak dan protein baik. Hindari pula merokok dan upayakan menjaga berat badan dalam proporsi seimbang.

Herbal Sejumlah studi menunjukkan khasiat sejumlah rempah sebagai peluruh kolesterol berlebih dalam tubuh. Tak cuma bawang putih tapi juga ekstrak daun artichoke, daun basil, daun yarrow, dan biji fenugreek.