Nurul Rahayu, 33 tahun, tidak pernah
membayangkan harus mengalami keguguran kandungan. Padahal ia begitu menantikan
kehamilannya. Yang membuatnya sedih, penyebab kegugurannya adalah gigi
berlubang. Sejak menikah pada 2006, sudah tiga kali guru bahasa Indonesia di
sebuah SMP di Jakarta ini mengalami keguguran.
Keguguran pertama dan kedua terjadi karena kelelahan akibat
pekerjaannya. Ketika memasuki kehamilan ketiga, Nurul berhenti dari
pekerjaannya sebagai guru sekolah dan guru privat. Ia beraktivitas di rumah
saja. "Namun masih saja keguguran. Saya hampir putus asa," ujarnya
saat ditemui tiga pekan lalu.
Akhirnya Nurul berkonsultasi ke dokter spesialis
obstetri-ginekologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Dari hasil pemeriksaan
itu, Nurul dan suaminya dinyatakan normal. Dokter malah merekomendasikan Nurul
untuk memeriksakan diri ke dokter gigi dan spesialis penyakit dalam. Sang
dokter menduga, keguguran Nurul ada kaitannya dengan gigi yang berlubang.
“Memang
ada satu gigi geraham kiri saya yang bolong dan sudah cukup lama saya biarkan,” kata Nurul. Warga Perumnas Depok
I ini baru ingat, ia pernah sakit gigi sampai demam saat memasuki minggu kelima
kehamilannya. “Saya pikir
cuma demam biasa karena sakit gigi. Jadi dibiarkan saja, lalu sembuh,” tutur Nurul.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit
Internasional Bintaro, Badar T. Johan, gigi berlubang pada ibu hamil memang
dapat menyebabkan keguguran dan bayi lahir dengan berat badan rendah. Penyebab
utamanya adalah bakteri atau virus yang masuk dari lubang gigi ke pembuluh
darah.
"Jadi, saat mengalami infeksi, sistem autoimun tubuh
itu bekerja mengeluarkan zat bernama makrofag. Nah, makrofag ini memakan
bakteri," ujar Badar dalam acara Hari Gigi Sedunia, di Gandaria City,
Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Internasional Bintaro, Badar T. Johan, gigi berlubang pada ibu hamil tak hanya dapat menyebabkan keguguran. Selain itu, resiko yang lain adalah bayi lahir dengan berat badan rendah.
Penyebab bayi lahir dengan berat badan rendah pada ibu hamil yang memiliki gigi dan gusi yang tidak sehat adalah akibat kesulitan mengunyah. Kondisi tersebut menyebabkan ibu tambah enggan makan.
Ditambah pula, saat hamil, jumlah hormon estrogen dan progesteron tinggi sehingga menyebabkan aliran darah jadi lebih banyak ke daerah gusi. “Gusi sering mengalami atrofi atau pembengkakan, ditambah ada gigi yang berlubang, bagaimana sakitnya?” kata Badar.
Akibat pembengkakan ini, gusi mudah sekali berdarah. Jika tidak sering dibersihkan, sisa makanan yang ada akan menjadi plak, dan banyak bakteri berkumpul di situ. Tapi, jika dibersihkan, kerap kali menyebabkan luka kecil yang gampang membesar, serta menimbulkan infeksi berat. Makan pun semakin susah.
Akibat ibu hamil yang “malas” makan ini, asupan gizi jadi sedikit, dan tidak semuanya sampai ke bayi. Sebab, dalam kondisi terkena infeksi, sebagian gizi ibu dipakai untuk melawan infeksi kuman. "Inilah yang menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah," kata Badar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar