Gambar salah satu cover buku mengenai Basuki "A Hok" Tjahaja Purnama. |
Berikut ini adalah surat Basuki
"Ahok" Tjahaja Purnama, Wakil Gubernur DKI, yang pernah berselisih paham dengan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, H. Lulung Lunggana soal pedagang kaki lima (PKL) di
Pasar Tanah Abang. Yang pada akhirnya menuai sukses "besar" dalam menata pasar tanah abang. Tak banyak pejabat di negeri ini yang punya nyali seperti Ahok.
Karakter Ahok sebagai pemimpin bernyali baja tercermin pula
dalam surat ini, yang dimuat dalam buku Surat dari & untuk Pemimpin yang
diterbitkan Tempo Institute dalam rangkaian program "Menjadi
Indonesia". Buku ini memuat 95 surat dari para tokoh yang mewarnai wajah
Indonesia masa kini.
"Ayo Berpolitik"
Anak muda harus berani berpolitik. Lebih jelasnya, generasi
muda harus berani menjadi politisi. Politisi seperti apa? Politisi yang jujur,
bersih, dan melayani. Politisi yang berjuang untuk Keadilan Sosial bukan untuk
kekuasaan dan kekayaan.
Ada banyak orang yang tidak suka berpolitik tapi suka
mengkritisi dari luar. Harus diingat bahwa di Negara yang sedang mencari jati
diri dan berkembang seperti Indonesia politik adalah pilar utama perubahan.
Oleh karena itu, kita harus sadar bahwa berpolitik itu adalah suatu keharusan.
Mengkritisi dari luar sangat baik, tetapi masuk dan berjuang
di dalam sangatlah penting dan krusial bahkan sudah menjadi keharusan. Hari ini
kita tahu ada bahwa pada umumnya politisi yang seharusnya menjadi pelayan sudah
“budek”(tuli). Mereka bukannya tidak tahu soal kesusahan rakyat tetapi TIDAK
PEDULI UNTUK TAHU.
Maka sudah saatnya kita yang tidak nyaman dan marah akan
situasi ini masuk dan melawan. Juga ada banyak orang yang sudah berpikir untuk
berpolitik bahkan sudah masuk di dalam. Sayangnya kebanyakan dari mereka hanyut
terbawa arus budaya politik. Untuk itu kita memerlukan orang-orang yang punya
nurani untuk masuk berpolitik di dalam.
Memang betul politik Indonesia hari ini hanya semata-mata
untuk kekuasaan dan bukan untuk rakyat. Ini karena orang yang punya nurani dan
keberanian di dalam sangatlah sedikit. Jadi politik Indonesia butuh generasi
muda yang punya nurani dan berani mempertahankan nuraninya apapun harganya.
Bagi saya pilihannya sangat sederhana. Masa depan Negara ini
dan nasib ratusan juta rakyatnya ada di tangan anda-anda semua. Jika
teman-teman generasi muda tidak berani dan tidak bersedia berpolitik; tidak
berani dan tidak bersedia mempertahankan nurani dan kejujuran apapun harganya,
maka mimpi tentang Indonesia yang ada dalam visi para pendiri Negara ini hanya
akan jadi mimpi belaka.
Sebaliknya jika teman-teman berani mengambil langkah
radikal, berani berpolitik dengan nurani dan kejujuran, maka Indonesia ke depan
akan menjadi bangsa yang besar dan disegani dengan rakyatnya yang makmur dan
sejahtera. Berpolitik dengan nurani dan kejujuran tentunya susah-susah gampang.
Akan ada banyak godaan, tantangan, dan ancaman. Tetapi suara nurani adalah
modal utama dan sulit digoyah. Pilihan ada di tangan anda. Semoga anda memilih
dengan bijaksana. Tuhan memberkati.
Jakarta, 17 November 2012
Basuki Tjahaja Purnama (AHOK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar