Bayi yang lucu. |
Perlukah rambut bayi dicukur sampai habis? Benarkah
jika sudah digunduli sampai habis, kelak rambut bayi akan tumbuh lebat?
Menurut dr. Resita Olanova, SpKK, mencukur
rambut bayi saat genap 40 hari memang tidak ada pertimbangan medis alias tidak
ada keharusan dalam hal mencukur rambut. Jadi, tidak ada hubungan antara
mencukur rambut dengan rambut tebal, seperti dikutip dari Tabloid Mom &
Kiddie.
Namun begitu, menggunduli kepala bayi
sampai ‘licin’, dari segi kesehatan memberi banyak manfaat, antara lain:
• Membersihkan lemak. Saat
melewati jalan lahir, banyak lemak dan ‘kotoran’
rahim Ibu yang menempel di sekujur tubuh bayi, termasuk di rambutnya. Dengan
mencukur rambut bayi, sisa-sisa lemak tersebut diharapkan akan ikut terangkat.
Belum lagi kotoran yang kerap menempel setelah bayi lahir, seperti gumoh di
bantal yang kemudian menempel di rambutnya. Dengan dikeramas saja mungkin tidak
cukup hingga tumpukan lemak dan kotoran tersebut harus dibersihkan dengan cara
mencukur rambutnya.
• Mencegah iritasi dan
infeksi. Kepala plontos bayi akan memudahkan Ibu untuk mengamati kalau-kalau
ada sesuatu yang tak diharapkan, seperti iritasi, bisul, luka dan sebagainya.
Cukur rambut bahkan menjadi keharusan bila sudah terjadi infeksi, misalnya ada
bisul di kepala. Untuk mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut dan mempermudah
pengobatan, sebaiknya kepala anak dalam keadaan bersih dari rambut alias
plontos.
• Mendinginkan. Bayi-bayi
yang kebetulan tinggal di daerah panas atau pasti akan merasa lebih nyaman
dengan kepala plontosnya. Hembusan angin yang langsung mengenai pori-porinya
mampu mengurangi kegerahan.
Terus Support "Save Our Earth and Life", dengan download, baca, terapkan, dan sebarkan artikel berikut ini:
e-book Global Warming (Absolutely FREE, secure & tested).
Terus Support "Save Our Earth and Life", dengan download, baca, terapkan, dan sebarkan artikel berikut ini:
e-book Global Warming (Absolutely FREE, secure & tested).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar