Orang yang sedang stress. |
Jika Anda sering merasakan gangguan tubuh seperti kesulitan
bernafas, nyeri dada, pusing, atau hilang kontrol, bisa jadi ini hanya beberapa
gejala dari kecemasan atau panik.
Dan gangguan mental serius yang berujung pada stres panjang
sangat mungkin terjadi jika Anda tidak segera mengatasi kondisi tersebut.
Psikolog klinis dan terapi psikoanalisis, Dr. Sharma Pulkit, menyebutkan bahwa
kondisi kecemasan dan stres ini bisa disebabkan karena rendahnya rasa percaya
diri, rasa takut sendiri, dan seringnya berhalusinasi.
Dalam Healthmeup pun terungkap beberapa hal penyebab
gangguan kecemasan dan stres ini:
Ketidakseimbangan neurotransmiter
Beberapa ahli menyatakan bahwa faktor biologis memainkan
peranan penting menciptakan stres. Beberapa jenis neurotransmiter pada otak
seperti hormon serotonin yang mempengaruhi suasana hati, noradrenalin yang
bekerja melawan stres, serta GABA (gamma-aminobutyric acid) yang membantu
menahan stres, terkadang tidak seimbang. Ini yang kemudian menimbulkan gangguan
kumpulsif hingga mempengaruhi perubahan sikap dan emosional.
Kognitif
Mereka yang menderita gangguan kepanikan memiliki cara
sendiri dalam melihat kenyataan. Tak hanya itu, mereka yang mengalami gangguan
ini umumnya memiliki tingkat harga diri rendah, yang menyebabkan dia tak mampu
mempertahankan diri dalam keadaan yang merugikan. Selain itu, mereka juga
cenderung membesar-besarkan ancaman yang ada.
Genetik
Stres dan kecemasan juga dapat menurun secara genetik.
Hingga saat ini para peneliti masih mencari mekanisme atau proses
terjadinya gangguan kecemasan dari
genetik. Namun prevalensi gangguan ini sangat tinggi pada kembar identik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar